Thursday, 11 April 2013

3 Perbedaan Gombal Dan Romantis


“Gue lagi mau romantis, tapi kok diledekin gombal? Gimana ngebedainnya sih?”
Itu adalah salah satu pertanyaan dari segudang pertanyaan serupa yang saya terima di Twitter setelah publikasi artikel beberapa hari yang lalu. keromantisan adalah sebuah seni pertunjukan yang bisa dipelajari dan dimaksimalkan, itu sudah dijelaskan dalam 3 Kunci (Paling) Rahasia Jadi Romantis, jadi silakan baca dulu artikel itu sebelum membaca ini. Namun sayang sekali, banyak pasangan yang masih jaim, enggan bersikap keromantisan dengan alasan takut dianggap gombal.
Jadi berikut adalah tiga buah perbedaan antara kegombalan dan keromantisan.
Pelakunya. Sungguh sama sekali tidak ada perbedaan antara sikap gombal dan sikap romantis. Mereka sama persis, perbedaan hanya ada pada siapa pribadi yang melakukannya. Jika Anda tidak atau belum disukai, maka sikap baik dan manis yang Anda berikan akan dianggap sebagai kegombalan; jika Anda sudah disukai, maka sikap baik dan manis yang Anda berikan akan dianggap sebagai keromantisan. Perlakuan yang sama, jika dilakukan oleh orang yang berbeda, akan memberi efek yang berbeda.
Coba saja cek pengalaman sendiri. Anda pasti pernah mendapat pujian yang berlebihan dari seorang penggemar yang bukan selera Anda. Masih ingat bagaimana rasanya ketika hal itu terjadi? Mungkin Anda males, terganggu, kesal, atau malah jijik. Tapi coba ingat ketika pujian yang serupa disampaikan oleh seseorang yang diam-diam Anda sukai. Rasanya pasti romantis mendebarkan. Lalu ingat juga saat pujian serupa diberikan oleh pasangan yang Anda cintai. Efeknya jauh lebih indah romantis lagi, ‘kan? Jadi jelas sekarang, romantisme itu bukan tentang apa yang dilakukan, tapi tentang siapa yang melakukan.
Motivasinya. Gombal bermotif untuk mendapatkan, romantis bermotif untuk merayakan. Itu sebabnya orang sering komentar, “Halah gombal banget!” ketika membicarakan ucapan manis dari seseorang yang sedang PDKT. Sementara jika sedang bergosip tentang pasangan yang berucap manis, biasanya orang serentak berkomentar, “Aaaaaw, cooocweeet!” Perilakunya sama, motivasinya beda, alhasil rasa dan persepsi orang pun jadi beda.
Kok motivasi bisa mempengaruhi rasa dari sebuah perilaku? Coba saya analogikan seperti ini: gombal adalah berbuat baik supaya diberkati dan romantis adalah berbuat baik sebagai ucapan syukur. Nah, sekarang Anda jadi bisa melihat jelas ‘kan bahwa kegombalan itu lebih terasa ada maunya dibandingkan keromantisan. Berdasarkan alasan ini juga, pasangan yang berbuat baik pun kadang bisa terasa gombal jika Anda merasa sikap manisnya itu dilakukan karena sedang ada maunya.
Durasinya. Karena gombal itu ada maunya, perilaku baik/manis biasanya terjadi berkelanjutan sepanjang waktu dan norak bertubi-tubi sampai si pelaku berhasil mendapatkan apa yang diinginkan. Sementara durasi romantis itu sederhana dan singkat saja, karena berfungsi sebagai a sweet reminder saja. Jika Anda memberikan romantisme terus-menerus, biasanya pasangan jadi bingung dan berpikir jangan-jangan ada alasan atau motivasi yang disembunyikan; alhasil, Anda dicurigai selingkuh, berusaha minta maaf untuk sebuah kesalahan besar yang belum diungkapkan, dsb.
Di awal-awal pacaran, normalnya pasangan akan saling beromantis manis ria sepanjang waktu. Makanya kadang Anda dan pasangan sering meledek satu sama lain, “Gombal banget sih kamu!” sambil tertawa menikmatinya. Seiring pendewasaan hubungan, sikap-sikap manis itu berkurang kadarnya secara alamiah. Dan jika Anda dan pasangan sudah membaca poin ketiga di artikel yang lalu, tugas kalian adalah kembali melakukan pertunjukan manis itu sesekali saja, terpercik mungil di sana-sini pada saat-saat yang tidak terduga. Maka apa yang dahulu dianggap sebagai kegombalan akan secara ajaib dianggap sebagai keromantisan. Durasi mempengaruhi persepsi, timing mempengaruhi feeling.
Ketiga rahasia di atas tidak pernah saya bagikan di manapun, termasuk dalam pelatihan eksklusif HitmanSystem.com. Ini benar-benar untuk pertama kalinya manusia bumi mendapatkan pencerahan tentang apa beda gombal dan romantis. Jadi pergunakan pengetahuan yang berharga ini untuk memperbaiki dan mewarnai hubungan cinta Anda.
Selamat eksis dalam dunia romantis!

0 komentar:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates